CONTOH
KASUS 1
MANAJEMEN
PERSONALIA PT. SURYA LAGANG OSTENTASI MEDAN
PT. Surya Lagang
Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan distributor yang bergerak dibidang
penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit Tea yang mana pada akhir periode
akuntansi (bulan) melakukan proses penggajian kepada para karyawannya dan
membuat laporan gaji sebagai pertanggung jawaban kepada pimpinan
perusahaan.
A.
Gaji
dan Upah
Gaji merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai
jenjang jabatan seperti manajer. Penggajian dapat diartikan sebagai proses
pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau
jasa yang telah dilakukan. Jadi, sistem penggajian atau kepegawaian adalah
sistem yang mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian pelaporan kepegawaian.
(Mulyadi, 2001). Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai
dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan dan
menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajamen. Pemrosesan harus
meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan
persyaratan-persyaratan kepegawaian lainnya. Pemrosesan penggajian merupakan
satu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika pencatatan
yang dibuat tidak memadai.
Sistem yang efisien
diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan perusahaan. Sering
sekali gaji dan upah dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh kebanyakan
masyarakat. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan karena gaji dan upah
sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya. Pada
kenyataannya kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan.Perusahaan manufaktur,
pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi 2 golongan yaitu gaji dan upah.
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan
upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang
dihasilkan oleh karyawan.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai struktur
organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan
antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok. Adapun struktur
organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Dewan Direksi :
Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil
direktur utama dan enam orang direktur.
Ø Tugas utama
dari direksi :
a.
Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola
perusahaan.
b.
Memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab
terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan.
c.
Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan,
melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan.
Ø Tanggung
jawab dari direksi adalah mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada
tahun 2006 secara formal direksi mengadakan tiga kali rapat direksi untuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta meninjau
strategi dan hal-hal penting lainnya. Selain itu beberapa pertemuan
informal juga dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang
membutuhkan perhatian dengan segera.
2.
Direktur Utama :
Ø Tugas dari
direktur utama adalah:
a.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
di bidang administrasi keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
b.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.
c.
Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d.
Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan
rekening penggunaan air dari langganan.
e.
Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Dewan
Direksi.
f.
Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum
bertanggung jawab kepada Dewan direksi.
g.
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
h.
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
(biasanya bekerja sama dengan MD atau CEO)
i.
Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan pelaksanaan
tata tertib: keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; mengarahkan diskusi kea rah consensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan.
j.
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar.
k.
Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi
dari board dan sub-komite, sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.
l.
Mengambil keputusan sebagaimana di delegasikan oleh
BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan dalam meeting-meeting
BOD.
m.
Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan
sesuai dengan standaretika dan hokum, sebagai refrensi dalam (apapun standar
dokumen kebijakan direktur yang mungkin anda gunakan)
3.
Direktur :
Ø Tugas dari
seorang direktur adalah:
a.
Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap
manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
b.
Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada.
c.
Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari
manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.
d.
Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian
karyawan beserta gajinya.
e.
Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka
pendek.
f.
Sebagai pimpinan dari perusahaan.
4.
Direktur Keuangan:
Ø Tugas dari
seorang direktur keuangan adalah:
a.
Direktur keuangan dapat membentuk organ setingkat di
bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi.
b.
Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
c.
Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
d.
Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang
ada dibawahnya
e.
Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai
bagian keuangan
f.
Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang
keuangan
g.
Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin
tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan.
5.
Direktur Personalia :
Ø Tugas dari
seorang direktur personalia adalah:
a.
Mengembangkan system perencanaan personalia dan
pengendalian kebijakan pegawai.
b.
Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan kepagawaian.
c.
Membina pengembangan staff administrasi
6.
Manager :
Ø Tugas
seorang manager adalah mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik,
budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Adapun mekanisme yang
diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
a.
Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan
keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
b.
Rancangan organisasi dan pekerjaan.
c.
Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
d.
Sistem komunikasi dan pengendalian.
e.
Sistem reward.
7.
Manager Personalia :
Ø Tugas
seorang manager personalia adalah:
a.
Membuat pengorganisasian, perencanaan program &
pengendalian unit personalia.
b.
Membuat flow process administrasi seluruh
kegiatan personalia.
c.
Memproses & memprosedur rekrutmen seperti searching,
interview, test dan selection.
d.
Remuneration management : struktur
dan skala gaji, basic sallary, allowance, incentive dan overtime.
e.
Sistem penilaian kinerja karyawan
f.
Seluruh perizinan ketenagakerjaan
g.
Promosi, mutasi dan demosi serta PHK
h.
Handling karyawan tetap, kontrak dan harian
serta PKL
i.
Perjalanan dinas dalam/luar negeri serta fasilitasnya.
j.
Training dan evaluasi.
k.
Medical, hospital, asuransi dan dana pensiun
karyawan.
l.
Benefit dan fasilitas lainnya.
8.
Manager Pemasaran :
Ø Tugas
seorang manager pemasaran adalah:
a.
Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih
efisien
b.
Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
c.
Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas
sebagai kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
9.
Manager Pabrik :
Ø Tugas
seorang manager pabrik adalah:
a.
Berkaitan Kepada Direktur :
1)
Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan langsung.
2)
Melakukan konsultasi berkala supaya tercapai
keselarasan pelaksanaan tugas.
b.
Berkaitan Dengan Produksi :
1)
Bersama-sama dengan bagian lain untuk mengantisipasi
dan mengatasi berbagai persoalan produksi
2)
Mengarahkan setiap bagian yang di tunjuk oleh direktur
perusahaan.
3)
Bersama-sama dengan supervisor menangani masalah
pabrik.
4)
Manajer pabrik membawahi PPC, produksi, pembelian, dan
gusang bahan buku.
10.
ADM & Gudang :
Ø Bagian ini
akan mengecek semua administrasi dan transaksi berhubungan dengan jalannya
perusahaan. Bagian ini terdiri dari CMT,Acounting, dan Kasir.
a.
CMT bertugas untuk mengurus hal hal berkaitan dengan
pihak Outsourcing.
b.
Accounting bertugas untuk melakukan membukukan
transaksi yang terjadi.
c.
Kasir bertugas untuk membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang harian.
11.
Divisi regional :
Ø Tugas
seorang divisi regional adalah:
a.
Mengelola asset untuk menjalankan bisnis secara benar
sesuai arah perusahaan.
b.
Menyepakati target kinerja dengan direksi.
c.
Beroperasi sebagai badan usaha yang member keuntungan
kepada pemilik modal.
d.
Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang di
tetapkan oleh Kantor Pusat.
e.
Menciptakan dan Meningkatkan nilai tambah perusahaan
bagi pemilik modal, calom penanam modal dan pemangku kepentingan.
Analisa Kasus
Adapun permasalahan
yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah seringnya proses
pembayaran gaji karyawan yang terlambat. Hal tersebut sering terjadi pada
perusahaan, sehingga membuat para karyawan merasa bingung dengan keadaaan ini.
Hal tersebut membuat timbul pemikiran karyawan bahwa perusahaaan sedang rugi
atau mau bangkrut.
Biasanya perusahaan
memberikan gaji kepada karyawan akhir bulan, yaitu melalui staf keuangan.
Jadi mereka ini yang berurusan dengan gaji. Akan tetapi setiap keterlambatan pembayaran
gaji mereka selalu tidak mau ambil pusing. Apabila karyawan menanyakan kepada
staf keuangan maka mereka akan menjawab bahwa tugas mereka hanya membayar gaji.
Penyebab
kasus
Keterlambatan
pembayaran gaji karyawan diakibatkan oleh penyusunan laporan penggajian masih
manual sehingga lambat dan tidak efisien, serta menyulitkan pihak keuangan
yaitu bagian penggajian untuk membayar gaji karyawan.
Menurut saya kejadian
ini telah merugikan perusahaan terutama karyawan. Akibat permasalahan ini
kinerja dari karyawan juga akan terganggu, demikian juga produktivitas
perusahaan juga akan menurun.
Jadi, seharusnya
perusahaan harus menggunakan teknologi komputerisasi, walaupun perusahaan harus
mengeluarkan kas yang besar, akan tetapi hal itu menunjang proses pembayaran
gaji yang lancar.
CONTOH
KASUS 2
MANAJEMEN
PERSONALIA NIKE
Analisa
kasus
Kasus Nike di Indonesia
sangat terkait dengan masalah manajemen sumber daya manusia. Nike telah
melaggar beberapa aturan dalam serikat buruh, kesalahan manajemen Nike adalah
sebagai berikut:
1.
Tidak ada keadilan kinerja untuk
pekerja.
2.
Tidak ada reward apapun yang diterima
pekerja setelah menjalankan tugasnya.
3.
Perusahaan tidak memfasilitasi karyawan
ketika ingin berorganisasi melalui serikat pekerja.
4.
Manajer tidak menghargai hak-hak pekerja
untuk menerima uang lembur, mendapatkan hari libur, dan diperlakukan selayaknya
manusia.
5.
Manajer cenderung memaksa pekerja
memenuhi target produksi, tanpa memberikan fasilitas yang memadai.
6.
Perusahaan tidak memotivasi karyawan
bekerja dengan baik, tapi cenderung mengancam.
7.
Perusahaan tidak pernah mendengar
keluhan dan aspirasi pekerja.
8.
Pekerja merasa terancam dan terpaksa
bekerja karena takut menerima upah lebih rendah lagi.
9.
Upah yang diterima pekerja dibawah
standar hidup layak, padahal mereka bekerja di atas jam kerja normal.
10. Nike
memperkerjakan banyak anak dibawah umur, demi meningkatkan kapasitas produksi
dengan harga murah.
11. Pekerja
akan menerima hukuman jika menolak lembur.
12. Pekerja
wanita yang berasal dari Jawa lebih diutamakan karena upah lebih rendah.
Semua
kesalahan manajemen tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan baik itu
dalam jangka waktu pendek atau panjang. Berikut akibat-akibat yang mungkin
diterima perusahaan: kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan menurun
berkelanjutan, pekerja akan beralih dengan cepat saat ditawarkan pekerjaan
dengan tingkat upah lebih tinggi, pekerja sangat perhitungan pada perusahaan,
dan cenderung malas bekerja jika tidak sesuai dengan job description mereka,
konflik kecil internal akan menyulut kemarahan pekerja dan terjadi demonstrasi
besar-besaran, pekerja cenderung membolos kerja jika ada peluang, seperti yang
telah terjadi pihak penanam modal (Nike Internasional) akan memutuskan kontrak
kerja karena kualitas menurun, terjadi demo besar-besaran saat pekerja
menemukan NGO yang mampu menerima aspirasi mereka, pekerja merasa jalan
kekerasan lebih baik daripada duduk berdikusi dengan damai, efek jangka
panjangnya akan mempengaruhi kesan penanam modal asing di Indonesia, jika
kinerja Indonesia buruk maka penanam modal enggan menginvestasikan dana mereka.
PEMBAHASAN
SECARA UMUN
Berdasarkan 2 kasus
diatas dapat diketahui bahwa manajemen personalia pada perusahaan tersebut
masih kurang/rendah dimana pada kedua perusahaan tersebut masih melanggar
aturan-aturan yang ada. Pada kasus 1, kinerja para karyawannya kurang dihargai
karena pembayaran gaji mereka masih sering terlambat, bukan hanya karena sistem
yang kurang pada permasalahan tersebut tapi juga karena masih rendahnya
tanggung jawab manajemen dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan pada
kasus 2 dapat dikethui bahwa yang bermasalah juga adalah manajemen
personalianya, dimana perusahaan NIKE telah melaggar beberapa aturan dalam
serikat buruh.
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan terebut dapat disimpulkan bahwa dari kedua perusahaan
tersebut perlu diperbaiki manajemen personalianya dan perlu ditingkatkan agar
para kinerja karyawan yang ada pada masing-masing perusahaan tersebut bisa
lebih efektif juga sehingga perusahaan juga akan mendapat dampak positifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar