BAHAN
BAKU SINTETIS
1.
BAHAN ORGANIK SINTETIK
Bahan organik sintetik ialah senyawa kimia yang
tersusun dari rantai karbon, terdiri atas 1000 atom atau lebih pada tiap
makromolekulnya. Biasanya bahan sintetik terdiri atas campuran molekul sejenis
dengan ukuran yang berbeda. Sebagian molekul membentuk ikatan silang
(crosslinking) satu sama lain. Bahan sintetik dapat dibuat melalui reaksi
polimerisasi, poliadisi, atau polikondensasi. Dengan kopolimerisasi
(polimerisasi campur) dari bermacam-macam monomer, bahan ini dapat dibuat menjadi
bahan sintetik dengan sifat yang berbeda-beda.Produk-produk yang dihasilkan
biasanya merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan dasar. Kebanyakan
produk-produk tersebut masih perlu ditambah dengan bahan aditif, seperti bahan
pelunak,stabilisator, pigmen, bahan pengisi dll.
Bahan sintetik yang sudah jadi biasanya dijual dalam
bentuk granulat atau serbuk. Bahan tersebut dapat dibuat dengan cara
penggilingan, ekstrusi,injeksi, pengepresan, penarikan, peniupan, atau
pemintalan dalam keadaan cair (melt spinning) hingga didapat bahah setengah
jadi atau bahan jadi.
Selain itu, bahan sintetik juga dapat diolah dalam
bentuk larutan, dispersi atau bahan pasta melalui cara injeksi,
pemintalan,penuangan, atau pencelupan. Beberapa jenis bahan sintetik juga dapat
dibuat dari monomer melalui misaInya polimerisasi atau poliadisi. Reaksi
tersebut dapat dilakukan langsung sehingga membentuk benda yang diinginkan.
Bahan sintetik pada umumnya tahan terhadap asam
anorganik yang encer. Juga tahan terhadap asam organik dengan rantai pendek
larutan basa dan larutan garam. Hampir semua bahan sintetik tidak tahan
terhadap halogen, asam halogenida dan hidrokarbon yang mengandung halogen.
Banyak jenis bahan sintetik yang mengembang dalam alkohol,keton, ester, eter,
dan hidrokarbon. Kadang-kadang bahan sintetik tersebut juga larut dalam pelarut
di atas. Penggunaan benda dari bahan sintetik harus memperhatikan temperatur,
yaitu tidak boleh lebih tinggi dari temperatur yang diizinkan. Asam nitrat,
terutama yang berasap,asam yang keras mengoksidasi, hidrogen peroksida dan ozon
jangan dikontakkan dengan bahan sintetik.
Penggolongan polimer
A.
Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam
Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara
alami di dalam tubuh makhluk hidup.
Tabel beberapa contoh polimer alam
No.
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Terdapat pada
|
1.
|
Amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Biji-bijian,akar umbi
|
2.
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Sayur, kayu, kapas
|
3.
|
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Susu,daging,telur, wol, sutera
|
4.
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
Molekul DNA, RNA
|
5.
|
Karet alam
|
Isoprene
|
Adisi
|
Getah karet alam
|
2) Polimer
semi sintetis
Polimer semi sintetis adalah polimer yang diperoleh
dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa nitrat yang sering dipasarkan
dengan nama celluloid dan guncotton.
3) Polimer sintetis
Polimer sintetis adalah polimer yang tidak terdapat
di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor.
Tabel beberapa contoh polimer sintetis
No.
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Terdapat
pada
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Adisi
|
Kantung,kabel
plastik
|
2.
|
Polipropena
|
Propena
|
Adisi
|
Tali,karung,botol
plastik
|
3.
|
PVC
|
Vinil
klorida
|
Adisi
|
Pipa
pralon,pelapis lantai, kabel listrik
|
4.
|
Polivinil
alcohol
|
Vinil
alcohol
|
Adisi
|
Bak
air
|
5.
|
Teflon
|
Tetrafluoro
etena
|
Adisi
|
Wajan,panci
anti lengket
|
6.
|
Dakron
|
Metal
tereftalat dan etilen glikol
|
Kondensasi
|
Pita
rekam magnetik, kain,tekstil,wol sintetis
|
7.
|
Nilon
|
Asam
adipat dan heksametilen diamin
|
Kondensasi
|
Tekstil
|
8.
|
Polibutadiena
|
Butadiena
|
Adisi
|
Ban
motor, mobil
|
Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan
Penanggulangannya
Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam
semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan sulit diuraikan
olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara
itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam
tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat
ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang
sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan
mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui
proses pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau
lebih senyawa dengan bantuan panas dalam
reaktor.
2. BAHAN
TAMBAHAN PANGAN/ MAKANAN
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk
memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya
simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur
atau senyawa seperti air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun
kandungan gizinya tinggi. Umumnya pengolahan makanan selalu berusaha untuk
menghasilkan produk
yang berkualitas baik. Makanan yang tersaji harus tersedia dalam bentuk yang
lebih menarik, rasa enak,
rupa dan konsistensinya baik serta awet
maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat
aditif kimia (food
aditiva).
Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi
beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya:
A.
PENGUAT RASA
1.
Kristal MSG
MSG sering digunakan sebagai penguat rasa makanan
buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa
alami diantaranya adalah bunga cengkeh,
pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat
rasa buatan adalah
2.
Mono-natrium glutamat/vetsin
(ajinomoto/sasa)
3.
Asam cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka[2]
adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam
danaroma dalam makanan.
4.
Benzaldehida
Benzaldehida (C6H5CHO) adalah sebuah senyawa kimia
yang terdiri dari cincin benzena
dengan sebuah substituen aldehida.
Ia merupakan aldehidaaromatik
yang paling sederhana. Pada suhu kamar, ia berupa cairan tidak berwarna dengan
aroma seperti badam
(almond). Ia merupakan komponen utama pada ekstrak kacang almond, dan dapat
diekstraksi dari beberapa sumber alami seperti aprikot, ceri, dan biji persik. Pada saat ini,
benzaldehida pada umumnya dibuat dari toluena menggunakan
berbagai macam proses yang berbeda.
5.
Amil asetat.
B.
PEMANIS
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu
mempertajam rasa manis.
Pemanis buatan yang banyak beredar di pasaran adalah sakarin, siklamat,
aspartam, dan asesulfam K dan biasanya bahan-bahan ini digunakan untuk
makanan-makanan yang rendah kalori.
1.
Sakarin adalah pemanis buatan yang
memiliki tingkat kemanisan 300 kali sukrosa.
2.
Sukrosa adalah komponen utama dalam gula
pasir. Hasil penguji pada hewan membuktikan bahwa sakarin dapat menimbulkan
kanker walaupun hal ini belum dapat dibuktikan pada manusia.
3.
Siklamat, pemanis buatan dengan tingkat
kemanisan 30 kali lebih manis dari sukrosa dan tidak meninggalkan rasa
tertentu. Karena siklamat dapat berubah menjadi sikloheksilamina pada saat di
usus dan bersifat karsinogen, pemakaiannya dilarang di Amerika, Kanada, dan Inggris
sejak tahun 1970.
4.
Aspartam mulai dikenal pada tahun
1980-an. Tingkat kemanisan aspartam 200 kali lebih manis dari sukrosa.
5.
Asesulfam K mempunyai tingkat kemanisan
200 kali sukrosa. Pemanisan buatan ini telah dicap sebagai pemanis buatan yang
aman selama penggunaannya baik dan benar.
C.
PENGAWET
Pengawet makanan adalah bahan tambahan makanan yang
dapat mencegah atau menghambat terjadinya fermentasi, pengasaman, atau
penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikrooganisme.
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat
menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia
yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan
(browning) dan reaksi enzimatis lainnya.
Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsenkarena dapat
menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat
musimpaceklik
tiba. Contoh bahan pengawet adalah
Natrium benzoat atau kalium benzoat lebih
banyak digunakan karena lebih mudah larut. Benzoat sering digunakan untuk
mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman ringan, saus
tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain. Untuk pembuatan
saos konsentrasi yang digunakan yaitu 0,15-0,25% (Wade, 1994:459-461)
2.
Natrium Nitrat
Natrium nitrat memiliki sifat antimikrobial sehingga
digunakan sebagai pengawet
makanan. Senyawa ini ditemukan secara alami dalam sayuran hijau
berdaun. Selain itu, senyawa ini berpotensi kesehatan dalam menambah oksigen
pada darah, selain efek sampingnya pada kesehatan khususnya bila terdapat dalam
dosis tinggi.
3.
Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada
daun dan buah tumbuhan genus Citrus
(jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet
yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
dikenal sebagai senyawa
antara dalam siklus asam sitrat yang
terjadi di dalam mitokondria,
yang penting dalammetabolisme
makhluk hidup. Zat ini
juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
4.
Asam Sorbat
Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut
vitamin C, selain asam
dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang
larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan.
5.
Formalin.
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan
baunya sangat menusuk. Di dalam larutan
formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota
paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO.
Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan
nama berbeda-beda antara lain yaitu: Formol, Morbicid, Methanal, Formic
aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane,
Formoform, Formalith, Karsan, Methyleneglycol, Paraforin, Polyoxymethylene
glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, dan Trioxane.
Formalin digunakan pada :
a.
Bidang kesehatan : desinfektan dan
pengawet mayat
b.
Industri perkayuan dan plywood : sebagai
perekat
c.
Industri plastik : bahan campuran
produksi
d.
Industri tekstil, resin, karet dan
fotografi : mempercepat pewarnaan.
6. Boraks
Boraks
merupakan senyawa kimia dengan nama natriurn tetraborat, berbentuk kristal
lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air
akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat
antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat
misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci
mata. Secara lokal boraks dikenal sebagai
'bleng' (berbentuk larutan atau padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai
pengawet misalnya pada pembuatan mie basah, lontong dan bakso.
Penggunaan
boraks ternyata telah disalahgunakan sebagai pengawet makanan, antara lain
digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie. Boraks juga dapat menimbulkan
efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan
formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung
dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh
tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar),
sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh
akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram
perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau
lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika
dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.
D.
PEWARNA
Pewarna makanan adalah bahan atau zat yang membuat
makanan terlihat lebih berwarna. Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik
pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna
tambahan berasal dari alam seperti kunyit,
daunpandan, daun suji, coklat, wortel, dan karamel.
Zat warna
sintetik ditemukan William Henry
Perkins tahun 1856,
zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna
sintetis mulai digunakan sejak tahun1956
dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri
makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna
makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya:
1.
Tartrazin CI 19140.
Tartrazin (dikenal juga sebagai E102 atau FD&C
Yellow 5) adalah pewarna kuning lemon
sintetis yang umum digunakan sebagaipewarna makanan. Tartrazin
merupakan turunan dari coal tar, yang merupakan campuran dari senyawa fenol, hidrokarbon
polisiklik, danheterosklik.
Karena kelarutannya dalam air, tartrazin umum digunakan sebagai bahan pewarna
minuman . Absorbansi
maksimal senyawa ini dalam air jatuh pada panjang gelombang 427±2 nm.
Tartrazin merupakan bahan pewarna yang umum
digunakan di Afrika,
Swedia, dan Indonesia.
Untuk menghasilkan warna lain, tartrazin dapat dicampurkan dengan E133 Biru
Brilian Brilliant
Blue FCF atau E142 Hijau Green S
untuk menghasilkan sejumlah variasi warna hijau. Parlemen Eropa mengizinkan
penggunaan senyawa ini di negara Uni Eropa dengan Surat
Keputusan Konsul (Council Directive) 94/36/EC.
2.
Sunsetyellow FCF (orange)
Sunset Yellow adalah zat pewarna dalam
spektrofotometer yang berwarna kuning.Pewarna ini merupakan pewarna sintetik yang bersifat
asam yang mengandung kelompok kromofor
NN dan CC. Sunset Yellow dapat digunakan sebagai pewarna makanan, kosmetik dan medikasi.
3.
Carmoisine (Merah)
Warna yang timbul : Merah
Terdapat di : Jelly, selai, cake, permen, yogurt, biscuit Efek kesehatan : Memicu asma, ruam kulit, dan hiperaktivitas, mutagenik (mutasi gen)
Terdapat di : Jelly, selai, cake, permen, yogurt, biscuit Efek kesehatan : Memicu asma, ruam kulit, dan hiperaktivitas, mutagenik (mutasi gen)
4.
Brilliant Blue FCF (biru).
liant Blue FCF (dikenal juga sebagai FD&C
Blue No.1, Food Blue 2, Acid Blue 9, D&C Blue No. 4, Alzen Food Blue No.
1,Alphazurine, Atracid Blue FG, Erioglaucine, Eriosky blue, Patent Blue AR,
Xylene Blue VSG, dan C.I. 42090) adalah bahan pewarna yang dapat diberi pada
makanan dan substansi lainnya untuk mengubah warna. Brilliant Blue memberi
warna biru pada makanan.
E.
PENGENTAL
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk
menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk
kekentalan tertentu. Contoh pengental adalah:
1.
Pati
Pati resistan merupakan istilah yang digunakan dalam
ilmu gizi
dan ilmu pangan
sebagai jenis pati
yang tidak tercerna (resistan)
dalam saluran sistem
pencernaan manusia.
Pati resistan memiliki sifat fisiologis yang unik sehingga sering
direkomendasikan penggunaannya dibandingkan dengan serat yang lainnya.Pati
resistan dapat digunakan untuk meningkatkan serat pangan dengan sedikit
perubahan dari penampakan dan sifat organoleptik
pangan.
2.
Gelatin
Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak
berwarna, rapuh (jika kering), dan tak berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari
berbagai produk sampingan hewan. Gelatin umumnya digunakan sebagai zat pembuat
gel pada makanan, farmasi, fotografi, dan pabrik kosmetik.
Gom (atau gum) arab, dikenal pula sebagai gum acacia
adalah salah satu produk getah (resin) yang dihasilkan dari penyadapan getah
pada batang tumbuhan legum
(polong-polongan) dengan nama sama (nama ilmiah Acacia senegal). Nama "gom
arab" (dari "gum arabic") secara harfiah berarti "getah
arab". Kemungkinan besar tumbuhan ini berasal dari oasis padang pasir di Afrikautara, dan
barangkali juga di Asia
barat daya. Sudan
merupakan penghasil 70% produksi gom arab sedunia.
Gom arab banyak dipakai dalam industri makanan dan
kimia lainnya. Ia digunakan sebagai campuran minuman untuk mengurangi tekanan
permukaan (surface tension) air dan stabilizer. Nomor kode E tumbuhan ini
adalah E-414.
F.
PENGEMULSI (EMULSIFIER)
Emulsifier adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air
dan sebaliknya.Padamayonaise
bila tidak ada emulsifier,
maka lemak akan terpisah dari
airnya. Contoh emulsifier yaitu:
Dalam aplikasinya, lesitin berada dalam kuning telur
dan paling sering digunakan sebagai agen emulsifier yang dapat
mencampur minyak dan air, seperti pada mayones. Hal tersebut
dapat terjadi karena lesitin mempunyai kepala yang bersifat hidrofilik dan ekor yang
bersifat hidrofobik.
2.
Gom arab
Gom (atau gum) arab, dikenal pula sebagai gum acacia
adalah salah satu produk getah (resin) yang dihasilkan dari penyadapan getah
pada batang tumbuhan legum
(polong-polongan) dengan nama sama (nama ilmiah Acacia senegal). Nama "gom
arab" (dari "gum arabic") secara harfiah berarti "getah
arab". Kemungkinan besar tumbuhan ini berasal dari oasis padang pasir di Afrikautara, dan
barangkali juga di Asia
barat daya. Sudan
merupakan penghasil 70% produksi gom arab sedunia.
Gom arab banyak dipakai dalam industri makanan dan
kimia lainnya. Ia digunakan sebagai campuran minuman untuk mengurangi tekanan
permukaan (surface tension) air dan stabilizer. Nomor kode E tumbuhan ini
adalah E-414.
3.
Gliserin.
Gliserol (bahasa Inggris: glycerol,
glycerin, glycerine) adalah senyawa gliserida yang paling
sederhana, dengan hidroksil
yang bersifat hidrofilikdan
higroskopik. Gliserol
merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol
terasa manis saat dikecap, namun bersifat racun.
Gliserol dapat diperoleh dari proses saponifikasi dari lemak hewan, transesterifikasi
pembuatan bahan bakar biodiesel dan proses epiklorohidrin
serta proses pengolahan minyak goreng.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadkim,
2010. http://
arahmantoquantum. blogspot. com /2010 /10/ bahan-tambahan - makanan . html di
akses 10 November 2013
Anonim
1. 2010. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4422/bag%204.html
di akses 10 November 2013
Anonim 2. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Tartrazina
di akses 9 november 2013
Anonim
3. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Sunset_Yellow di akses 9 november 2013
Dahlia,
2010. http://dahlia-gani.blogspot.com/2010/01/zat-pewarna-makanan.html di akses 9 november 2013
Dhimazfahry,2010. http://
dimasnandafachrizal. wordpress. com/ category/ bahan tambahan -makanan/ di
akses 10 November 2013
Suparni Setyowati Rahayu, 2009. http:
//www. chem-is-try. org/materi_kimia /kimia-industri/ utilitas-pabrik/bahan-organik-sintetik/
di akses 9 November 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar